Tanya Jawab Cak Ulung • APBN Indonesia Kritis?

Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal tumbuhnya ekonomi nasional mencapai 7,1-8,3 persen mencuri perhatian publik. Di saat yang bersamaan publik menyorot tentang kondisi Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Betapa tidak, utang pemerintah Indonesia per Pebruari 2021 menggunung sampai tembus Rp 6445,07 triliun. Belum lagi pajak negara tahun 2020 hanya mencapai RP 1.070 triliun. Alasannya, tidak sesuai target karena alasan pandemi virus corona baru (Covid-19) .

Indikasi kondisi APBN Indonesia dalam keadaan tidak baik nampak pada pemotongan besaran tunjangan hari raya PNS, para abdi negara di seluruh Indonesia hanya mendapatkan uang senilai gaji pokok, berbeda dengan tahun sebelumnya yang melekat dengan tunjangan kinerja.

Tak cukup disitu, gaji 13 yang diprediksi akan cair pada awal Juni mendatang juga sama, para PNS akan mendapatkan hak gaji 13 dengan besaran gaji pokok, tunjangan melekat tanpa tunjangan kinerja.

Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL akan mengundang membahas substansi APBN Indonesia, benarkah apa yang disampaikan Sri Mulyani sebagai bendahara negara? Atau memang kondisi APBN kita benar-benar dalam keadaan sulit dan kritis?


Acara diskusi daring diadakan pada:

Acara Tanya Jawab Cak Ulung
Hari/tanggal: Kamis (27/5/2021)
Waktu : 14.00-15.00 WIB
Tema: "APBN Indonesia Kritis?"

Narasumber:
1. Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad
2. Peneliti Indef Dzulfiyan Syafrian

LihatTutupKomentar