Presiden Joko Widodo mengungkapkan data ada 1,5 juta orang nekat mudik di tengah kebijakan larangan yang dikeluarkan pemerintah pada 6-17 Mei 2021.
Boleh jadi angka yang diungkapkan Presiden melebihi fakta yang ada. Argumentasinya, selama pengetatan diberlakukan sejak 22 April, banyak masyarakat yang mencuri start mudik, mulai menggunakan travel gelap, melakukan perjalanan saat tengah malam bahkan ada yang menggunakan moda transportasi kapal laut.
Survei Kemenhub pada bulan April lalu juga menemukan data ada 7 juta orang yang memilih ingin tetap mudik. Bahkan jika tidak ada larangan, diprediksi pemudik bisa mencapai 81 juta.
Tingginya angka itu tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat saat ini pandemi virus corona baru (Covid-19) belum ada tanda akan berakhir.
Lalu apakah kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah berhasil? Apa saja yang akan dilakukan pemerintah untuk menekan kasus Covid-19 paska lebaran? Dan apa saja yang perlu dievaluasi dari paket kebijakan yang telah diambil pemerintah selama lebaran?
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL, kembali mengajak anda untuk berdikusi dengan dua narasumber pada:
Hari/tanggal: Kamis (20/5/2021)
Waktu : 14.00-15.00 WIB
Tema: "Larangan Mudik & Lonjakan Kasus Covid-19"
Narasumber:
1. Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto
2. Anggota Komisi IX DPR RI, M. Nabil Haroen
#republikmerdeka
#menjagaindonesia