Peristiwa dua puluh tujuh juli yang biasa dikenal dengan Kudatuli menjadi catatan perjalanan sejarah politik Megawati Soekarnoputri. Peristiwa yang juga dikenal Sabtu Kelabu itu menjadi bagian dari sejarah kemunculan Megawati sebagai tokoh politik nasional yang diperhitungkan.
Paska upaya pengambilalihan paksa Kantor DPP PDI oleh kelompok Soerjadi pada 27 Juli 1996 itu, sosok Megawati mendapatkan simpati publik. Gelombang dukungan pada Megawati tak terbendung. Indikatornya, PDI Perjuangan partai yang ia bentuk menjadi pemenang Pemilu di tahun 1999.
Perjalanan politik Megawati dan PDI Perjuangan menjadi satu kesatuan. Kala itu Megawati berhasil melakukan perlawanan terhadap rezim orde baru yang merestui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI, hasil Kongres Medan. Tak main-main dalam Kongres kubu Soerjadi, bahkan dihadiri langsung oleh Pangab Jenderal Feisal Tanjung dan Mendagri Yogie S. Memed.
25 tahun berlalu kali ini PDI Perjuangan kembali menjadi partai pemenang dan mendukung Presiden Jokowi. Bagaimana posisi politik Megawati Soekarnoputri saat ini? Apakah identitas PDI Perjuangan sebagai simbol perlawanan rakyat pada orde baru masih ada hingga kini? Siapakah figur pengganti Megawati di PDI Perjuangan kedepan?
Pertanyaan-pertanyaan itu penting itu dijawab. Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL akan membahas pada:
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung:
Hari/tanggal: Kamis 29 Juli 2021
Pukul : 14.00-15.00 WIB
Tema: PDIP & 25 Tahun Tragedi Kudatuli
Bersama narasumber: Aria Bima (Politisi PDIP) dan Ray Rangkuti (Direktur Lingkar Madani)